
Suatu ketika Abdullah bin Mas'ud bertanya pada Rasulullah SAW: "Pekerjaan apakah yang paling Allah cintai wahai Rasulullah?", Beliau menjawab: "Shalat pada waktunya", ia bertanya: "Lalu apalagi Ya Rasul?", Beliau menjawab: "Taat pada orang tua", ia bertanya: "Lalu apalagi Ya Rasul?", Ia menjawab: "Jihad di jalan Allah."
Hadis di atas diriwayatkan lebih dari satu Imam, sebut saja Bukhari, Muslim, Tirmidzi, Nasa'i, Ahmad, Dârul Quthni dan yang lainnya. Hadis ini cukup menarik perhatian kami, pasalnya selain perawinya yang banyak, kandungan hadis di ataspun layak untuk dicermati. Mengapa shalat tepat pada waktunya dapat menempati rating teratas dari sekian banyak pekerjaan yang sangat Allah cintai, bahkan tak tanggung-tanggung, iapun dapat "menyisihkan" ketaatan pada orang tua dan Jihad di jalan Allah. Padahal perlu diketahui bersama bahwa perintah untuk taat pada orang tua adalah perintah yang sangat urgent, terbukti hampir dalam setiap larangan menyekutukan Tuhan (syirik) selalu disandingkan dengan perintah untuk menaati orang tua. Belum lagi dengan Jihad. Ternyata melaksanakan shalat pada waktunyapun dapat mengungguli sebuah amalan yang balasannya sudah dijanjikan Allah (berupa surga) dan selalu menjadi idaman seluruh Muslim.