Assalamu'alaikum

Labels

Senin, 04 April 2011

On Time


Suatu ketika Abdullah bin Mas'ud bertanya pada Rasulullah SAW: "Pekerjaan apakah yang paling Allah cintai wahai Rasulullah?", Beliau menjawab: "Shalat pada waktunya", ia bertanya: "Lalu apalagi Ya Rasul?", Beliau menjawab: "Taat pada orang tua", ia bertanya: "Lalu apalagi Ya Rasul?", Ia menjawab: "Jihad di jalan Allah."

Hadis di atas diriwayatkan lebih dari satu Imam, sebut saja Bukhari, Muslim, Tirmidzi, Nasa'i, Ahmad, Dârul Quthni dan yang lainnya. Hadis ini cukup menarik perhatian kami, pasalnya selain perawinya yang banyak, kandungan hadis di ataspun layak untuk dicermati. Mengapa shalat tepat pada waktunya dapat menempati rating teratas dari sekian banyak pekerjaan yang sangat Allah cintai, bahkan tak tanggung-tanggung, iapun dapat "menyisihkan" ketaatan pada orang tua dan Jihad di jalan Allah. Padahal perlu diketahui bersama bahwa perintah untuk taat pada orang tua adalah perintah yang sangat urgent, terbukti hampir dalam setiap larangan menyekutukan Tuhan (syirik) selalu disandingkan dengan perintah untuk menaati orang tua. Belum lagi dengan Jihad. Ternyata melaksanakan shalat pada waktunyapun dapat mengungguli sebuah amalan yang balasannya sudah dijanjikan Allah (berupa surga) dan selalu menjadi idaman seluruh Muslim.



Menurut Prof. DR. Musthafa 'Imarah (Dosen Hadis dan Ilmu Hadis Fakultas Ushuludin Univeristas Al Azhar Cairo), Rasulullah SAW memang tidak hanya sekali ditanya tentang pekerjaan yang paling dicintai Allah, jawaban Beliaupun variatif disesuaikan dengan orang yang bertanya dan kondisi saat itu. Walau demikian, hadis shalat pada awal waktu adalah hadis terbanyak yang terdapat dalam kitab-kitab hadis dibanding dengan hadis-hadis lain.

Kenyataan ini cukup menarik hingga Ibnu Hajar dalam Fathul Barinya menukil perkataan Ibnu Bazizah bahwa jihad memang didahulukan dibanding pekerjaan fisik yang lain karena ia merupakan pekerjaan yang berat akan tetapi kesabaran untuk menjaga shalat dan melaksanakannya tepat waktu adalah perkara yang terus dilakukan secara berulang-ulang hingga hanya orang yang benar-benar bertaqwalah yang akan terus menjaganya.

DR. Abdul Fattah Abu Ghuddah menyimpulkan bahwa dalam hadis tersebutlah terdapat kunci kesuksesan Umat Islam, yaitu dengan memanfaatkan waktu. Shalat termasuk ibadah yang sudah ditentukan waktunya, "Sungguh shalat itu adalah kewajiban yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman." (QS. An Nisa[4]:103). Shalat dilakukan secara berulang-ulang minimal lima kali sehari semalam. Jika seorang Muslim melaksanakannya tepat waktu, dan selalu memperhatikan setiap pekerjaan pada waktunya maka hal itu akan membuat semuanya dapat terlaksana dengan baik sebagaimana mestinya. Dari sinilah terlihat jelas rahasia mengapa Syariat mengistimewakan ibadah shalat dibanding seluruh ibadah lain yang juga dilakukan berulang-ulang.

Bila dalam sehari semalam ia dilakukan minimal lima kali berulang-ulang, maka dalam waktu singkat ia akan dapat membentuk kebiasaan seorang Muslim untuk selalu terbiasa tepat waktu, melaksanakan setiap pekerjaan sesuai waktu yang ditentukan, hingga akhirnya ia dapat menjadi sebuah kebiasaan dan watak dalam prilaku dan kehidupan soerang Muslim.

Selain shalat sebenarnya syariatpun telah menggambarkan beberapa pekerjaan yang harus sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Seperti Haji, Zakat (baik Zakat Fitr ataupun Zakat Mâl), Puasa, berkurban, memberi nafkah, hutang, gadai, bertamu, haid, nifas dan lain-lain. Dari sini Islam ingin mengisyaratkan akan pentingnya penentuan waktu dan banyaknya kemaslahatan dan manfaat yang ada didalamnya.

Setelah menukil pendapat Imam Al Manawi dalam Faidhul Qhadirnya yang menyatakan bahwa maksud hadis tersebut adalah keafdhalan (banyaknya pahala) dalam melaksanakan shalat pada waktunya, DR. Abdul Fattah Abu Ghuddah menambahkan bahwa seorang Muslim selalu diperintahkan untuk mengambil sesuatu yang lebih utama, dari kebiasaan itulah maka akan berubah menjadi watak dan karakternya untuk selalu memperhatikan waktu. Mudah-mudahan kita selalu dijadikan orang-orang yang selalu menjaga shalat dan menjadi manusia yang on time. Wallahu wa RasuluHu 'alam.



Istana Rindu-Lembah Juang Cairo, 00.22 CLT, 05 April 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Most View Product

Saksi Bisu

Saksi Bisu