Assalamu'alaikum

Labels

Minggu, 12 September 2010

Kemerdekaan Indonesia dan posisi Mesir dan negara Arab (1/2)


Pendahuluan

Konfrensi di Bandung setekah diumumkannya kemerdekaan indonesia adalah cikal bakal tumbuhnya gerakan Non-Blok. Pada dasarnya konfrensi ini adalah konfrensi Asia-Afrika bukan sebuah konfrensi Non-blok, karena kebanyakan dari 29 negara yang hadir adalah negara yang berpihak dan benar-benar mempunyai ikatan politik dengan blok Barat, dari sekian negara hanya enam negara saja yang benar-benar memegang politik Non-Blok, yaitu: Mesir, Indonesia, India, Burma, Suria dan Afganistan.

Para tokoh sejarah pada waktu itu -jamal Abdu Nasir dan Ir. Ahmad Sukarno dan merekalah para pendiri gerakan yang paling menonjol- berpendapat bahwa gerakan Non-Blok adalah status Independen dan memiliki peranan Positif Aktif, bukanlah sebuah posisi negatif terhadap blok-blok luar atau sebuah tekanan terhadap aliansi-aliansi blok. Saat itu Jamal Abdul Nasir membutuhkan dukungan internasional di tengah-tengah kenaikannya dalam berkuasa untuk dapat menjamin kemerdekaan Mesir, begitupula yang dialami Ahmad Sukarno untuk negaranya. Ikatan-ikatan inilah yang melahirkan gerakan ini dan kemunculan nasionalisme.


Adanya hubungan yang baik, pertemuan-pertemuan, pendekatan pribadi dan pemikiran dari kedua tokoh ini –Abdul Nasr dan Ahmad Sukarno- ternyata mempunyai pengaruh yang signifikan dan merupakan suatu titik temu untuk menjalin hubungan yang erat dan bersejarah antara kedua bangsa dan negara.

Dalam rangka memperkuat penentuan arah yang sebenarnya, kemerdakaan negara, kepemimpinan, menciptakan kedamaian lokal dalam negara, dan menolak sikap rasisme, menjauhi koalisi blok, dan konflik antar negara-negara besar dan berjuang melawan penjajahan dengan segala bentuknya ditambah lagi untuk kerjasama antar negara. Hal itu semua menjadi dasar hubungan Mesir-Indonesia yang ditandai dengan adanya ketetapan yang mencakup dialog, keharmonisan terhadap seluruh aspek-aspek politik, ekonomi, dan kebudayaan. Bahkan arah pandang kedua negara sesuai dengan kebanyakan negara dalam problem kenegaraan.

Pembahasan ini mencakup Pendahuluan, dua pembahasan, dan daftar Referensi.
Pembahasan pertama : kemerdekaan Indonesia.
Pembhasan kedua : Mesir, Bangsa Arab dan Indonesia.

Pendahuluan
Indonesia terdiri dari kumpulan-kumpulan pulau dan kepulaun, yang paling besar adalah Jawa. Memanjang dari Sumatra sampai Irian Jaya, dari barat ke timur, dengan panjang 5000 kilometer. Pulau yang paling besar ada empat, yaitu: Jawa, Sumatra, Kalimantan, dan Sulawesi. Pulau Jawa dianggap pulau yang paling padat penduduknya. Indonesia adalah pusat kekaisaran penjajahan besar Belanda yang ada di seberang lautan.

Indonesia adalah negara kelima terbnayak penduduknya di dunia setelah Cina, India, Rusia dan Amerika Serikat, dan ia adalah negara Islam yang terbanyak pendduknya. Penduduknya mencapai 221 Juta penduduk .sesuai dengan sensus Bank Dunia tahun 2007. Penduduk Muslim Sunni (Ahli Sunnah) di sana sekitar 94% dari jumlah penduduk seluruhnya, dan Indonesia dikenal dengan toleransi dan kerukukunannya (koeksistensinya), antara agama Islam, Budha dan Kristen. Islam datang ke pulau-pulau ini melalui para pedagang Muslim yang diutus ke sana, mereka berasal dari India, Yaman, Teluk Arab dengan cara interaksi dan asimilasi, olehkarena itu para penduduk di pulau-pulau itu memluk agama Islam dengan cara damai tanpa adanya tekanan dan paksaan sedikitpun. Penyaran agama Islam di Jawa lebih dahulu di banding pulau-pulau lainnya olehkarena itu maka Jawa merupakan pusat penyebaran Islam ke pulau-pulau lainnya, mulai dari Sumatra, Kalimantan, Sulawesi bahkan sampai pulau-pulau yang berada di daerah timur……..perjalanan Ibnu Batutah seorang pelancong unggul mengungkapkan sebuah pujian dan sajungan kepada Raja Sumatra ynag masuk Islam pada abad 14 Masehi karena raja ini berjunag melawan orang-orang kafir para penyembah patung dan ia juga menyebarkan Islam dikalangan mereka.

Penjajahan Belanda
Belanda datang ke Indonesia layaknya para penjajah tapi penjajahan mereka berbentuk perdagangan monopoli. Yang terpenting bagi Belanda saat itu adalah bagaimana mengusai sumberdaya dan mengeksploitasinya untuk kepentingan mereka pribadi. Dari sanalah muncul persekutuan Belanda yang diikuti oleh persekutuan-persekutuan Inggris dan Prancis yang bersandar pada armada laut yang banyak dan kekuatan senjata untuk menjaganya. Persekutuan in saling bersaing dengan persaingan yang ketat yang kadang-kadang menyebabkan berkecamuknya perang senjata. Belanda mulai melaksanakan aktifitas perdagangannya terhitung dari awal mereka menginjakkan kaki di bumi Indonesia, mereka mengadakan perjalanan ekspedisi di sekitar pulau-pulau Indonesia dengan tujuan untuk mempererat hubungan mereka dengan para penduduk setempat dan dapat berhubungan dagang dengan mereka.

Indonesia dalam penundukan Jepang
Indonesia terus berada dibawah hegemoni penjajahan Belanda, maka ketika genderang Perang Dunia kedua mulai ditabuh Belanda mulai mengurangi tekanannya dan menyerukan prinsip kerjasama antara Indonesia dan Belanda karena di dalamnya terdapat kebaikan bersama antara kedua kubu. Tuntutan kerjasama ini semakin gencar tatkala Belanda berada dalam genggaman Jerman, Ratu William dan pemerintahannya melarikan diri ke Inggris pada Juni 1940 dan Indonesia memanfaatkan kebutuhan Belanda ini agar mereka dapat membantu tuntutannya dalam memberikan Indonesia Undang-undang sebenarnya yang dapat merealisasikan keinginginan mereka dalam keikutsertaan bangsa Indonesia yang sesungguhnya bukan hanya main-main sebagaimana yang telah ada. Ketika penyerahan Indonesia-Belanda terus berguling dan setiap kubu memegang pandangan masing-masing, bahaya Jepang datang mengejutkan Indonesia dan merekapun telah dapat menguasainya pada 9 Maret 1942 M maka Indonesia telah keluar dari genggaman negara barat Belanda dan kini berada dibawah kekuasaaan Jepang, negara timur yang sedang berkembang.

Penundukan Jepang terhadap Indonesia ternyata tidak secara tiba-tiba, bahkan uasaha ini sangat bekaitan dengan sejarah Jepang modern dan perkembangan ekonominya yang cepat pada akhir abad 19 dan permulaan abad 20. Jepang sebagai negara yang mulai menjalankan peradaban Eropa, mengikuti peradabannya dalam aturan ekonomi, politik dan mempraktekkan politik industri dalam jangakaun yang luas Mereka menemukan bahwa sudah seharusnya mereka membuat aspek penting bagi Jepang di negara-negara yang berdekatan dengannya khusunya setelah bertambahnya penduduk yang cepat serta bertambahnya produksi industri yang pesat.

Mereka mulai menjelajahi Samudra Asia dan berusaha menutup pasar di sana dari produk-produk Eropa dengan cara bersaing dan memenuhi pasar dengan produk-produk Jepang yang bermutu bagus, berharga murah, dan mendengungkan slogan bahwa Jepang adalah pemimpin Asia, pelindug Asia, dan negara Asia untuk orang Asia.

Kekuatan militer Jepang tidak bisa dipisahkan dari kesuksesan ekonomi mereka. Jepang melakukan sebuah langakah tipu daya agar dapat menaklukan perasaan pada Belanda. Hal itu dengan cara bahwa sekalipun Indonesia di bawah kekuasaan Jepang tetapi mereka tidak dilarang untuk menggunakan bahasa mereka dan tidak memwajibakn bahasa Jepang pada mereka. Itulah sebagian konsilidasi yang menguntungkan Jepang, bahkan beratus-ratus orang Jepang sampai setelah perang dunia kedua bersama bangsa Indonesia terus membela dalam perjuangan melawan Belanda bahkan sampai setalah kemerdekaanpun sebagian mereka terus beraktifitas di Indoseia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Most View Product

Saksi Bisu

Saksi Bisu