Assalamu'alaikum

Labels

Selasa, 28 September 2010

Pornografi Rusak Otak


Bangsa kita memang sedang dilanda multi krisis, mulai ekonomi, budaya, SDM (Sumber Daya Maanusia) bahkan moral. Hal ini memang sangat menghawatirkan. Krisis yang terakhir ini bukan hanya menyerang kalangan dewasa, ternyata anak-anakpun menjadikan sasaran oknum-oknum tak bertanggung jawab. Mungkin artikel yang kami ambil dari Hidayatullah.com (Selasa, 22 June 2010) ini dapat memberikan sedikit masukan bagi para kalangan remaja dan para orang tua khusunya. Mari kita perbaiki moral Bangsa yang kian hancur. Kalau bukan kita siapa lagi. Selamat menikmati.

Anak yang mengakses pornografi, lalu mengalami kecanduan (adiksi), otaknya akan menciut



Hidayatullah.com--Penanganan terhadap kasus pornografi yang terus terjadi dinilai tidak menggigit. Padahal, pornografi memiliki efek negatif yang tak kalah parah dengan terorisme dan narkoba. Hal itu dikatakan Direktur Yayasan Kita dan Buah Hati, Elly Risman belum lama ini.

Pemerintah terkesan bergerak sangat cepat ketika terjadi kasus terorisme yang menewaskan sejumlah korban dengan membentuk tim Detasemen Khusus Anti Teror (Densus 88). Begitu juga ketika merespon masalah narkoba, pemerintah langsung membentuk Badan Narkotika Nasional.

Tapi, lanjut Elly, dengan masalah pornografi, pemerintah hingga saat ini seolah diam dan belum melakukan upaya penanggulangan secara signifikan.

Padahal, dengan tegas Elly mengatakan, anak remaja yang melihat pornografi setidaknya merusak lima bagian otak.

"Anak yang mengakses pornografi lalu mengalami kecanduan (adiksi), otaknya akan menciut. Sebab, ada hormon-hormon kenikmatan, begitu juga dengan hormon lainnya secara berlebihan keluar karena anak berkonsentrasi merasakan kenikmatan. Kalau sudah begitu, sifat kemanusiaannya bisa rusak dan berganti dengan sifat kebinatangan," katanya kepada hidayatullah.com.

Karena itu, Elly meminta agar pemerintah tidak hanya konsen, tapi juga komitmen dan terus-menerus dalam menangani kasus pornografi. "Jangan hitung berapa uang yang dibutuhkan, sebab ini menyangkut masa depan bangsa secara menyeluruh," tegasnya.

"Video porno sudah banyak beredar, termasuk di media, baik cetak maupun elektronik, sehingga dapat merusak masa depan remaja kita," ujarnya. [ans/www.hidayatullah.com]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Most View Product

Saksi Bisu

Saksi Bisu