Assalamu'alaikum

Labels

Rabu, 20 Oktober 2010

Bahaya Pornografi




Secara garis besar kita melihat ada 4 dampak utama pornografi;
1. Meningkatnya Kriminalitas
2. Resiko terhadap Psikologis dan Pendidikan
3. Resiko Kultural ( Pergeseran Nilai-nilai )
4. Resiko Kesehatan
MENINGKATNYA KRIMINALITAS.
Berita perkosaan dengan pelaku dan korban mulai usia dewasa sampai anak-anak, kini menjadi santapan kita setiap hari lewat televisi dan koran-koran. Tidak salah jika kasus tindak kejahatan seksual menduduki peringkat kedua tertinggi di Lembaga Pemasyarakatan Anak LPA Tangerang.
Kasus pemerkosaan yang dilaporkan kepada Polres Jakarta Timur misalnya juga meningkat 300% dalam kurun waktu 2002-2003. Menurut data Pusat Kajian dan Perlindungan Anak (sebagaimana yang di kutip kabareskrim Polri Makbul Padmanegara) 75% pelaku perkosaan mengakui perbuatannya dilakukan setelah menonton film porno.

Aborsi yang di Indonesia termasuk perbuatan kriminal, saat ini sangat tinggi. Angka yang disebutkan mantan mentri urusan perempuan dan peranan wanita Khofifah Indar parawangsa adalah 3,3 juta pertahun. Meski versi seorang peneliti dari Universitas Indonesia menyebutkan angka 2,2 juta pertahun.
Bahwa pornografi memicu agresifitas dan pada akhirnya memicu seseorang melakukan perbuatan kriminal juga disebut Dr Mary Anne Layden seorang peneliti yang juga direktur program psikopatologi dan trauma seksual dari University of Pennsylvania, ”Saya telah memberikan pendampingan terhadap pelaku dan korban kekerasan seksual selama 13 tahun. Dan saya belum pernah menangani 1 kasus pun yang tidak diakibatkan oleh pornografi”
RESIKO PSIKOLOGIS DAN ANCAMAN TERHADAP PENDIDIKAN.
Dr Layden juga mengatakan bahwa gambar porno adalah masalah utama pada kesehatan jiwa penduduk dunia saat ini. Pornografi yang hanya memicu ketagihan yang serius, namun juga membentuk pergeseran emosi dan perilaku sosial masyarakat.
Menurut VB Cline, seorang riserter masalah psikososial dan pornografi, mengungkapkan ada 4 tahapan perkembangan kecanduan seksual para konsumer pornografi :
1. Adiksi : ketagihan
2. Eskalasi: Peningkatan kualitas ketagihan menjadi perilaku yang semakin menyimpang misalnya seks dengan hewan, kekerasan atau sesama jenis .
3. Desentisisasi : Kian menipisnya sensitifitas. Pelaku kian permisif dan tidak peduli dengan kejahatan ( terutama kejahatan seksual ) disekitarnya.
4. Acting Out : Pecandu pornografi mulai mempraktekan ( melakukan tindakan di dunia nyata ) Mencari pasangan bersetubuh, mulai relasi suka sama suka, yang halal maupun yang haram. Jika tidak ada maka mereka akan mencari budak nafsu yang bisa dibeli ( pekerja seks komersial/pelacur ). Bagi mereka yang tidak punya istri/suami, dan tidak punya uang untuk mencari wanita panggilan, maka mereka akan memperkosa siapa saja. Yang paling mudah tentu saja anak-anak. Maka tidak aneh, kian hari kasus perkosaan terhadap anak-anak juga kian meningkat.
Bagi anak-anak di bawah umur, masalah akan kian runyam karena pornografer mengaktifkan jaringan seks terlalu dini. Tuhan menciptakan 6 jenis hormon yang seharusnya aktif pada saat hubungan seks dilakukan dengan pasangan yang menikah dengan resmi. Kini hormon-hormon tersebut diaktifkan pada anak, dan tanpa pasangan.
Menurut psikolog Elly Risman pimpinan Yayasan Kita dan Buah Hati (salah satu LSM anggota ASA Indonesia), setelah mengkonsumsi pornografi anak-anak dan remaja secara perlahan-lahan akan terbangun perpustaan porno di otaknya. Elly Risman menyebut hal tersebut dengan istilah MENTAL MODEL. Perpustakaan inilah yang setiap saat bisa diakses anak-anak. Makin lama makin tak dapat lagi dirubuhkan. Karena itu banyak ahli berpendapat, kecanduan pornografi lebih berbahaya dari pada kecanduan narkoba, karena tidak ada program yang ampuh menyembuhkannya. Bagi mereka yang sudah terkena racun pornografi ( Visual Crack Cocain/ Erototoxin ), semua yang diangan dan di kepalanya adalah hal-hal yang berbau porno. Melihat Ibu gurunya yang berkerudung panjang di depan kelas, yang ada di matanya adalah Ibu guru tanpa pakaian seperti yang biasa dia lihat/tonton.
Jika itu yang terjadi, anak tak bisa lagi tidur sebelum mengkonsumsi pornografi. Energi anak terkuras untuk kenikmatan berfantasi. Jadi bagaimana mereka bisa belajar dan berprestasi ?
RESIKO KESEHATAN
Menurut ketua divisi Kesehatan ASA Indonesia Dewi Inong Irara, seorang dokter spesialis penyakit kulit dan kelamin, Penyakit Menular seksual ( PMS ) adalah salah satu produk akhir dari pornografi. Kisah sederhananya begini, begitu seseorang kecanduan pornografi, akan terjadi tahapan tertentu sesuai kadar kecanduan. Dan ketika sudah sampai pada tahap 2-3 hingga empat, akan ada perubahan perilaku dan kecenderungan untuk mempraktekannya di dunia nyata.Untuk itu mereka akan dihadang oleh resiko kesehatan yang antara lain berupa :
1.Infeksi alat kelamin luar & dalam
2. Komplikasi :
Pada wanita; Radang panggul, kemandulan, hamil di luar kandungan
Pada pria ; Kemandulan, penyempitan
3. Penyakit alat kelamin dalam kronis
4. Kanker kelamin
5. Menulari bayi dalam kandungan ( lahir cacat )
6. HIV/AIDS
JENIS-JENIS INFEKSI ALAT KELAMIN LUAR & DALAM
GONORE ( GO )
Penyakit ini disebabkan oleh bakteri dengan gejala pada pria nyeri disaat buang air kecil, keluar cairan seperti nanah. Sedang pada Wanita gejala awalnya tidak terlihat (karena alat kelamin wanita masuk ke dalam), namun penyakit ini sangat berbahaya karena menular.
Selain berdampak pada alat kelamin, penyakit ini bisa menulari organ tubuh lain seperti prostat, sel telur yang mengakibatkan kemandulan, jantung, kelenjar di vagina (kista Bartolin) dan bisa juga menyerang mata. Bayi yang tertular GO dari orang tuanya kemungkinan terlahir buta sangat besar.
SIFILIS
Merupakan infeksi menular seksual yang paling terkenal, namun disangka sudah punah. Survey yang dilakukan terhadap 500 waria dan gay di wilayah Jakarta Utara dengan penampilan dan alat kelamin yang kelihatan sehat walafiat, ternyata 75% darahnya posisif terkena sifilis. Keadaan ini jauh lebih berbahaya ketimbang sifilis yang terlihat di kemaluan, karena penderita merasa sehat-sehat saja, padahal dia akan menularkan penyakitnya kepada orang lain.
HERPES SIMPLEKS GENITAL
Disebabkan oleh virus HSV. Pada pria, Alat kelamin bertotol-totol menggelembung berisi air. Jika pecah akan menimbulkan luka dan berasa sangat nyeri. Penyakit ini terkadang terlihat sudah smbuh, padahal penyakit ini bersifat kambuhan dan sulit untuk sembuh sama sekali.
Jika wanita hamil tertular herpes simpleks genital, maka virus akan menulari bayi lewat plasenta yang menyebabkan kematian 60% janin penderita. Jikapun ada bayi yang bisa bertahan hidup sampai lahir, maka 50% di antaranya terancam cacat syaraf atau mata.
ULKUS MOLE
Disebabkan bakteri yang penampilannya berupa luka-luka kotor. Penderita merasakan nyeri hebat. Pada pria berpeluang berkomplikasi pada penyempitan saluran kemih sehingga sulit untuk buang air kecil
KONDILOMA AKUMINATA
Penyakit kelamin yang sering disebut masyarakat awam sebagai ” Jengger ayam ” ini disebabkan virus HPV. Penyakit ini juga sulit disembuhkan karena virus susah dimatikan dan bersifat kambuhan. Awalnya penderita hanya merasa ada benjolan. Lama kelamaan benjolan ini makin nyata dan bisa memicu kanker.
” Jengger ayam ” tidak selalu ditularkan lewat penetrasi kelamin. Ada kasus seorang remaja putri terkena ” jengger ayam ” namun selaput hymennya masih terlihat sempurna. Selidik punya selidik, ternyata alat kelamin sang dara pernah bersentuhan dengan alat kelamin sang pacar yang ternyata sudah terjangkit kondiloma akuminata.
HIV/AIDS
HIV ( Human Immunodeficiency Virus ) adalah nama virus yang menyebabkan AIDS ( Accquired Immune Deficiency Syndrome ). Penyakit kelamin yang berasal dari hubungan seksual antara sesama lelaki ini pertama kali ditemukan tahun 1980 di kota San francisco Amerika serikat. Kalangan kedokteran dikejutkan oleh penyakit yang sebelumnya tidak dikenal, namun merebak ganas di kalangan homoseksual.
Penyakit ini kemudian menyebar setelah kaum homo yang ternyata juga seorang bisex ini menyetubuhi para pelacur dan pelacur menyebarkan kembali ke seluruh pelanggannya. Dari pelanggan yang nota bene ada juga laki-laki yang beristrikan wanita baik-baik juga ikut tertular. Dengan kecepatan daya tular 1 menit per 5 orang, kini penyakit itu menyebar ke seluruh pelosok dunia, tak terkecuali Indonesia. Dalam perkembangan selanjutnya HIV/AIDS tidak hanya ditularkan melalui hubungan badan namun juga bisa lewat jarum suntik, transfusi darah, dan talipusat bayi pada ibu dengan Aids. Tapi jangan lupa, petaka awalnya adalah akibat hubungan anal seks.
Meledaknya kasus AIDS ini laksana gunung es yang tersembunyi tiba-tiba muncul dipermukaan disebabkan masa inkubasinya yang lama. Para pemilik gaya hidup seks bebas awalnya merasa aman-aman saja, tidak ada tanda-tanda yang menunjukkan mereka sudah tertular, tapi baru 10 sampai 20 tahun kemudian muncul gejala.
Banyaknya kasus AIDS bermunculan dengan Jakarta sebagai pemegang rekor prevalensi tertinggi, beberapa tahun terakhir membuat kalangan pemerintah ” berputus asa”, dan bahu membahu dengan pabrik kondom serta aktifis AIDS untuk memkampanyekan kondomisasi sebagai solusi. Padahal kondomisasi merupakan jalan pintas yang tidak menyelesaikan masalah AIDS sesungguhnya, yaitu perzinahan !
Itupun menuai kritik banyak kalangan cendekiawan, termasuk mahasiswa yang concern, karena kondomisasi merupakan pembodohan luar biasa. Dalam konferensi AIDS Asia Pacific di ChiangMai Thailand 1995 saja sudah terungkap, bahwa kondom ternyata memiliki pori dengan diameter 1/160 mikron, dalam keadaan tidak meregang, sedang virus HIV berdiameter 1/250 mikron. Jika kondom dalam keadaan meregang lebar porinya mencapai 10 kali lebih besar. Dengan demikian virus HIV begitu mudahnya bergerak menembus.
Efek HIV/AIDS sangat berantai. Masalah yang mengitari tidak hanya urusan medis, namun juga psikososial dengan biaya yang tidak sedikit. Harga obat untuk 1 orang penderita setiap bulannya mencapai 1,5 juta sampai 2,5 juta rupiah. Padahal, belum ada satu obatpun yang sampai kini terbukti ampuh melenyapkan virus maut itu.Satu kasus AIDS berpeluang menularkan 200 orang. Dari 60% penderita di tanah air, ternyata punya anak. Bayangkan betapa dahsyat dampak dan beratnya beban pemerintah karenanya.

Dikutip dari forumindonesiamuda.wordpress.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Most View Product

Saksi Bisu

Saksi Bisu